Wisdom Of Trauma Week

Saya harap semua sudah pada nonton film The Wisdom of Trauma. Apa yang ada di film tersebut sudah saya sampaikan berulang kali. The disconnection antara Mind Emotions and Body. Disconnection dengan the Self.

Di film terlihat jelas bahwa seseorang yang mengalami trauma, minor or major, minor trauma sering terjadi dan sering tidak digubris.
Ketika tidak bisa memproses emotions dan menghindar dari emotions tersebut because its painful maka as results trauma akan terus berada dalam tubuh kita. Saya sering kali menyuarakan to feel your emotions, to feel its pain. Memang sakit but its better rather than menjadi sebuah complex dan confusing your immune system. So banyak orang menyangka trauma hanyalah sesuatu yang terjadi yang besar saja pada diri kita. Mulai dari diri kita in the womb. Dari perlakuan our caregivers Parents. Maka processing your emotions, deal with our passed issues, healing our past memories are extremely important above than anything else.
Ego defensive/resistance not to deal with these pains hanyalah akan mengakibatkan prolonged Somatization dan akhirnya Psychosomatic.
Dan meskipun tidak terlihat, mental illness is epidemic. Epidemic ini mewabah, tidak terlihat dan terlihat ketika tatanan sosial masyarakat mulai goyang. Pembunuhan, drugs, radicalism, bunuh diri, anxiety yang meluas, depressions yang mewabah, perusakan-perusakan, perkosaan, hoaxes, penipuan-penipuan, dan sebagainya adalah kesemuanya ini symptom oleh masyarakat kita yang neurotics. Dan masyarakat tersebut berperilaku persis seperti individual yang neurotics juga. Di film tersebut disebutkan 20% youth menderita anxiety depression chronic. Saya tidak tahu angka statistik di Indonesia. This becomes an alarm, Our next generation akan terancam,  extincts perlahan, bukan oleh virus saja atau some kind natural disasters, wars, dan sebagainya. Saya justru melihat illness kejiwaan manusia yg terjadi secara collective merupakan akar dari semua natural disasters, wars, destructions, natural exploitations, diseases seperti pandemic, dan sebagainya. We are at the edge now. Mind body emotions split tidak bisa hanya disembuhkan oleh motivation, tidak bisa dengan hikmah petuah belaka, rational understanding & meditasi saja. Deep treatment, processing,  contemplation, ke dalam deep Psyche is mandatory.

Leave a Reply

CONTACT ME

: [email protected] or [email protected]
: @Coachyusa
: 081513132485
: thera.in

Copyright 2021. Thera-in.com. Powered by Visualsgang